Laman

Selasa, 26 Agustus 2014

TIE DYE aka CELUP IKAT


Teknik pewarnaan kain "TIE DYE" celup ikat atau sekarang lebih dikenal dengan motif pelangi, ada juga yang menyebutnya jumputan merupakan teknik mewarnai yang menyenangkan. Karena hasilnya bisa sangat berbeda dengan yang kita bayangkan. Secara garis besar kita bisa membayangkan pola yang tercipta seperti apa, tapi akan menimbulkan rasa penasaran jika kita mencoba variasi ikatan dan celupan yang berbeda.
Metodenya adalah dengan melipat atau menggulung kain dengan menggunakan benang dan hasil ikatan yang kuat menyebabkan air ber-pewarna sulit menjangkau area yang diikat sehingga menimbulkan pola wrana tertentu.

Tie-dye adalah istilah modern yang ditemukan pada pertengahan 1960-an di Amerika Serikat untuk satu set teknik mewarnai kuno. Proses tie-dye biasanya terdiri dari lipat, memutar, pleating, atau meremas kain atau pakaian dan mengikat dengan tali atau karet band, diikuti dengan penerapan pewarna . Manipulasi kain sebelum penerapan pewarna disebut resist, karena sebagian atau seluruhnya mencegah pewarna diterapkan dari mewarnai kain. Tie-pewarna yang lebih canggih melibatkan langkah-langkah tambahan, termasuk aplikasi awal pewarna sebelum menahan, beberapa pewarna sekuensial dan menahan langkah, dan penggunaan jenis lain menolak (jahitan, stensil) dan debit.

Tidak seperti teknik pencelupan resist tradisional, tie-dye ditandai dengan penggunaan warna cerah,  warna primer dan pola tebal. Pola-pola ini, termasuk spiral, mandala, dan tanda perdamaian, dan penggunaan beberapa warna-warna berani, telah menjadi klise karena popularitas puncak tie-dye pada 1960-an dan 1970-an. Sebagian besar saat ini diproduksi tie-pewarna menggunakan desain ini, dan banyak yang diproduksi secara massal untuk distribusi grosir. Namun, minat baru dalam lebih 'canggih' tie-dye yang muncul di industri fashion, ditandai dengan motif sederhana, skema warna monokromatik, dan fokus pada pakaian modis dan kain selain kapas.
 
Mudmee dari Thailand

Shibori sebutan teknik TIE DYE Jepang

sumber WIKIPEDIA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar